- Back to Home »
- Dampak Jejaring Sosial
Posted by : Unknown
Jumat, 08 November 2013
Dampak Positif dan Negatif Jejaring Sosial
0inSha
Social network atau yang lazim dikenal sebagai
jejaring sosial kini telah berkembang dan menjadi trend atau gaya hidup
manusia modern. Tua dan muda masing-masing mempunyai cara tersendiri
memanfaatkan fasilitas ini. Sebuah kemajuan dunia teknologi menembus
batas ruang dan waktu. Bahkan, situs jejaring sosial kini telah menjadi
tolak ukur strata sosial seseorang yang menjadikan hal ini wajib
dimiliki oleh setiap orang. Pria, wanita, professor, doctor, mahasiswa,
siswa, bahkan anak sekolah dasar sekalipun.
Perkembangan dan
terobosan dalam dunia komunikasi yang terus berkembang ini telah
menciptakan pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan sosial dan
peradaban manusia. Keberadaan situs-situs jejaring sosial menimbulkan pengaruh
yang berbeda-beda terhadap penggunanya. Ada efek positif, ada pula efek
negatifnya. Tinggal bagaimana pengguna jejaring sosial memanfaatkan dan
mengelola kebutuhannya terhadap jejaring sosial ini.
Beberapa efek positif yang dihasilkan oleh situs jejaring sosial adalah:
- Sebagai media penyebaran informasi
- Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
- Memperluas jaringan pertemanan
Dengan menggunakan
jejaring sosial, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja, bahkan
dengan orang yang belum kita kenal sekalipun dari berbagai penjuru
dunia. Kelebihan ini bisa kita manfaatkan untuk menambah wawasan,
bertukar pikiran, saling mengenal budaya dan ciri khas daerah
masing-masing, dll. Hal ini dapat pula mengasah kemampuan berbahasa
seseorang. Misalnya, belajar bahasa inggris dengan memanfaatkan
fasilitas call atau video call yang disediakan di situs jejaring sosial.
Namun, dibalik pengaruh positif yang ditimbulkan, terdapat pula efek negatif. Diantaranya:
- Kejahatan dunia maya (cyber crime)
- Melemahkan dan menurunkan sensitifitas
- Menyebabkan penyakit maag
- Membuka Lapangan KerjaDengan adanya jejaring sosial, banyak sekali masyarakat dapat berjualan secara online. terkadang mereka tidak membutuhkan modal untuk berjualan, karena bisa melakukan sistem dropship (supplier si penjual yang mengirimkan barang ke customer si penjual) jadi pelaku onlineshop tanpa modal tersebut hanya sebagai perantara penjualan saja, dan mereka mendapat untuk dari lebihan uang yang mereka tawarkan pada pihak ketiga dari jumlah harga yang di dapatkan dari barang pertama. dengan adanya jejaring sosial, secara tidak langsung dapat mengedukasi masyarakat pada saat berjualan online yang tidak perlu membuka toko fisik. meskipun bejualan offline memiliki resiko yang besar akan penipuan, namun berjualan online masih diminati masyarakat untuk menambah pemasukan mereka.
- Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.- Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial seseorang. Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi personal menurun.- Cyber Crime
Situs jejaring sosial adalah lahan subur bagi predator untuk melakukan kejahatan. Kita tidak akan pernah tahu apakah seseorang yang baru di kenal anak, saudara, teman atau sahabat kita di internet, menggunakan jati diri yang sesungguhnya. banyak sekali kasus penculikan anak ataupun pelecehan seksual yang awal mulanya dari perkenalan di jejaring sosial. Pencemaran nama baikpun kerap kali timbul akibat "celotehan" seseorang di jejaring sosial, yang bisa berujung ke meja hijau.- Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan seseorang (terlebih kalau akses dari warnet). Namun sekarang warnet sudah mulai di tinggalkan jika hanya untuk sekedar surfing di jejaring sosial. Saat ini semua ponsel dapat memiliki akses untuk jejaring sosial secara langsung, namun untuk mengaktifkannya perlu menggunakan jaringan internet yang harus di bayarkan pada provider. masyarakat rela merogoh kocek dari Rp 35.000 - Rp 150.000 per bulannya untuk mengaktifkan internet unlimited pada ponsel pintarnya agar bisa berinteraksi dengan teman di jejaring sosial dengan leluasa.- Berkurangnya Waktu Belajar
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.“Bagi orang tua, saya sarankan untuk segera menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebookatau jejaring sosial sejenis. Memang banyak games menarik di facebook yang bisa menggoda anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih banyak games lain yang menarik dan bisa dimainkan tanpa harus jadi anggota facebook,” kata Nukman.Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut, dan mengerti batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.- Pornografi
Kesimpulan:Kita harus tetap berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial. Semua dampak tersebut tergantung dari cara kita memanfaatkan jejaring sosial dan jangan terperangkap ke arah yang negatif.